Kamis, 30 Oktober 2008



PANORAMA PANTAI LOGENDING DI KABUPATEN KEBUMEN

MASIH MENARIK BAGI WISATAWAN

TETAPI BELUM DIKELOLA DAN DITANGANI SECARA MAKSIMAL

OLEH:

SAPTOYO, S.E, M.Sc


Pantai Logending terletak di pesisir selatan Pulau Jawa tepatnya berada di muara Sungai Ayah Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Untuk mengunjungi tempat wisata Pantai Logending di Kabupaten Kebumen ini, pengunjung bisa menggunakan jalan darat dengan jarak tempuh kurang lebih 30 km dari kota Gombong. Pantai Logending memiliki dasar perairan yang landai, berpasir putih, air laut yang jernih dan gelombang air laut yang tidak terlalu besar sehingga sangat nyaman untuk berenang. Bagi pengunjung yang sedang berenang di pantai ini, akan lebih nyaman apabila berenang dekat lereng bukit, karena perenang akan terlindung dari gelombang air laut dan tempatnya lebih teduh. Di pantai Logending wisatawan dapat juga menggunakan jasa berkuda keliling pantai dengan ongkos yang sangat murah. Tidak kalah menariknya, Sungai Ayah yang bermuara di pantai Logending juga menawarkan panorama yang sangat indah. Sungai Ayah memiliki kharakteristik dengan bibir sungainya yang ditumbuhi dengan subur hutan mangrove spesies Rhizohopora dan dibentengi oleh gunung kapur menjulang ke angkasa yang sangat menambah indahnya panorama alam pesisir pantai ini. Jasa berperahu berkeliling ke arah hulu Sungai Ayah telah tersedia dengan ongkos yang sangat murah. Dengan membayar lima ribu rupiah pengunjung sudah dapat bekeliling sungai dengan jarak 5 km dari hilir ke hulu sungai pulang pergi.


Pantai Logending dengan potensi wisata alamnya yang sangat menawan ini telah memberikan manfaat secara ekonomi berupa pendapatan bagi tidak sedikit masyarakat setempat. Berbagai pengembangan usaha jasa pariwisata, rumah makan, dan kedai souvernir dan cinderamata khas daerah turut meramaikan tempat wisata pesisir ini. Jumlah pengunjung per bulan tidak kurang dari 15.000 orang. Jumlah pengunjung akan meningkat drastis pada saat musim liburan. Namun bila melihat dari beberapa sisi dari tempat wisata ini, masih saja kelihatan kesemrawutan dan penataan yang tidak optimal. Onggokan sampah masih terlihat dimana-mana dan bangunan kedai para pedagang berdiri tidak beraturan.

Terbebasnya pantai dari sampah yang berserakan, polusi, teraturnya bangunan kedai atau warung penjaja makanan atau minuman dan tersedianya fasilitas umum yang memadai adalah faktor-faktor yang sangat mendukung daya tarik berkembangnya pariwisata pesisir seperti pantai Logending ini. Diharapkan dimasa mendatang upaya mengoptimalkan tata ruang pantai Logending guna menunjang pariwisata pesisir (coastal tourism) ini menjadi salah satu agenda utama pemerintah daerah sehingga Pantai Logending menjadi tempat wisata pesisir yang bersih, sehat dan menawan.


Rabu, 29 Oktober 2008



SOTONG PANGKONG JAJANAN SEAFOOD KHAS PONTIANAK

KALIMANTAN BARAT

Sotong pangkong adalah makanan jajanan seafood yang sudah sangat terkenal lebih dari sepuluh tahun yang lalu di Kota Pontianak. Makanan ini sangat digemari masyarakat Kota Pontianak terutama pada bulan Ramadhan, ditandai dengan menjamurnya warung – warung sotong pangkong disudut-sudut kota. Namun tidak berarti pada bulan-bulan biasa sotong pangkong tidak dijual oleh masyarakat di Kota Pontianak, hanya saja jumlah penjualnya biasayanya menjadi berkurang. Istilah sotong pangkong sebagai nama jajanan seafood ini sebenarnya berasal dari bahan baku sotong (cumi-cumi) kering yang dalam proses pengerjaan menjadi makanan jajanan seafood tersebut seletah dipanggang diatas bara api harus dipangkong atau dipukul - pukul menggunakan palu terlebih dahulu supaya lembut dan mudah dikuyah sebelum disajikan kepada konsumen. Proses pengerjaan sotong pangkong yang masih sangat sederhana tersebut, yakni dibakar diatas bara api, dibantu dengan kipas angin sebagai peniup bara api, talenan kayu, dan bunyi ketokan palu yang dipukul-pukulkan kepada sotong (cumi-cumi) yang baru saja diangkat dari alat pemanggang, menjadikan suasana di warung sotong pangkong tersebut terasa lebih ramai.

Dalam penyajiannya kepada konsumen sotong pangkong selalu ditemani oleh kuah sambal kacang atau kuah sambal ebi tergantung selera konsumen. Cita rasa sotong pangkong menurut Agustinus (37 tahun) salah satu konsumen langganan yang ditemui oleh penulis di warung sotong pangkong milik Budi Susanto (30 tahun) dan Riyan (21 tahun) dua kakak-beradik ini yang menjajakan sotong pangkong lebih dari lima tahun di jalan Merdeka Barat Pontianak adalah karena racikan bumbu sambal kacang atau sambal ebi tersebut sangat pas, sehingga pada saat sotong pangkong dicocol dengan sambal kacang berkuah atau sambal ebi berkuah akan terasa sangat nikmat dilidah konsumennya.

Menurut Budi Susanto pemilik warung sotong pangkong yang mangkal di Jalan Merdeka Barat Pontianak, omset dagangannya per malam rata-rata mencapai 50 ekor atau 50 porsi bahkan kalau pas ramai pengunjung bisa mencapai 100 ekor atau 100 porsi. Harga per porsi sotong pangkong miliknya bervariasi mulai dari Rp. 5000/porsi, Rp. 8000/porsi, Rp. 10.000/porsi, Rp. 15.000/porsi sampai Rp. 20.000/porsi tergantung ukuran dan banyaknya sotong pangkong yang dipesan konsumen atau rata-rata omset yang diraihnya dapat mencapai Rp. 500.000 per malam.

Pengunjung yang datang diwarungnya sangat beragam dari mulai anak-anak muda sampai dengan orang tua. Sebagian besar dari pengunjung warungnya adalah merupakan pelanggan tetap dan selebihnya adalah pelanggan baru yang biasanya diperkenalkan oleh kerabat atau kawan dekatnya. Menurut Budi Susanto salah satu pemilik warung sotong pangkong, disepanjang jalan Merdeka Pontianak pada bulan ramadhan ini berdiri lebih dari 30 warung sotong pangkong, sehingga kawasan tersebut terkenal sebagai tempat pusat jajanan sotong pangkong Pontianak.

Berdasarkan pengamatan penulis, dilihat dari perkembangan konsumen dan cita rasanya yang khas, jajanan ringan sotong pangkong ini apabila dibantu dengan promosi dalam kegiatan pameran dan pembinaan teknis serta manajerial dari instansi terkait secara baik, jenis makanan jajanan sotong pangkong dapat berkembang menjadi makanan jajanan khas nasional seperti empek-empek Palembang dan pecel lele dari Jawa Timur yang dahulu merupakan makanan khas daerah setempat, tetapi sekarang sudah dikenal dan digemari oleh masyarakat di seluruh provinsi Indonesia bahkan sudah masuk di gerai-gerai mall ternama di kota-kota besar. Mungkinkah makanan jajanan khas sotong pangkong asli Pontianak ini dapat memasuki daftar menu masakan nasional...? Jawaban dari pertanyaan tersebut salah satunya adalah menjadi tanggung jawab pemerintah khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan ditingkat daerah dan Departemen Kelautan dan Perikanan di tingkat pusat.

Penulis:

SAPTOYO, SE. M.Sc /Staf Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar

Contack person pemilik warung Sotong Pangkong Pontianak:

Budi Susanto / Riyan : Hp. (0561) 7075191